/IHSG Sesi 1 Melemah 0,17% ke Level 6.909, Semua Sektor Saham Terkoreksi
Dok. Freepik
Dok. Freepik

IHSG Sesi 1 Melemah 0,17% ke Level 6.909, Semua Sektor Saham Terkoreksi

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau melemah pada penutupan perdagangan sesi 1 hari ini, Selasa (11/06/2024). Hingga pukul 11.30 WIB, IHSG terpantau mengalami pelemahan sebesar 0,17 persen atau turun 11,84 poin ke level 6.909.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa seluruh indeks sektoral saham mengalami pelemahan. Salah satunya yang tercatat sebagai indeks dengan pelemahan terdalam yakni IDX Sektor Industri yang turun sebesar 1,80%. Kemudian disusul dengan pelemahan indeks sektoral lainnya yakni sebagai berikut :

– IDX Sektor Keuangan turun sebesar 0,76%,

– IDX Sektor Siklikal Baku turun sebesar 0,48%,

– IDX Sektor Teknologi turun sebesar 0,32%,

– IDX Sektor Transportasi turun sebesar 0,09%,

– IDX Sektor Non Siklikal turun sebesar 0,06%,

– IDX Sektor Properti turun sebesar 0,04%,

– IDX Sektor Infrastruktur turun sebesar 1,06%,

– IDX Sektor Bahan Baku turun sebesar 0,74%,

– IDX Sektor Energi turun sebesar 0,27%,

– IDX Sektor Kesehatan turun sebesar 0,06%,

Pada perdagangan sesi 1 yang berlangsung hingga siang hari ini, tercatat sebanyak 219 saham menguat, 313 saham melemah dan 235 saham stagnan. Adapun jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,65 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp3,81 triliun.

Adapun saham-saham yang masuk dalam top gainers siang ini diantaranya PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) naik 17,73% ke Rp166, PT Penta Valent Tbk (PEVE) naik 10,47% ke Rp268 dan PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) naik 10,00% ke Rp55.

Sementara saham-saham yang masuk dalam top losers siang ini diantaranya PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) turun 50,00% ke Rp1, PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) turun 50,00% ke Rp1, dan PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) turun 50,00% ke Rp1.

Di samping itu, terdapat tiga saham yang aktif diperdagangkan antara lain, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA), PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Benteng Api Technic Tbk (BATR).