PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 62 perusahaan akan melantai pada tahun depan.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam konferensi pers peresmian penutupan perdagangan 2023 yang digelar di Jakarta pada Jumat, 29 Desember 2023.

Dalam acara tersebut, Iman menjelaskan bahwa jumlah perusahaan tercatat saham di BEI telah melampaui angka 900 pada November 2023 lalu. Dan hingga saat ini, terdapat 903 perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya.

Pencatatan saham perusahaan tercatat di BEI tahun ini mengalami peningkatan sebesar 9,3% dibandingkan dengan tahun lalu. Peningkatan jumlah perusahaan tercatat ini diklaim menjadi peningkatan pertumbuhan tertinggi di Asia Tenggara.

Bahkan secara proceed atau nilai pengumpulan dana, IPO perusahaan di Indonesia juga tercatat menempati posisi kesembilan di dunia dengan raihan US$3,6 miliar di sepanjang tahun 2023.

Selain menargetkan penambahan jumlah emiten baru di tahun depan, BEI juga menargetkan pencatatan efek baru yang terdiri dari pencatatan saham, efek bersifat utang dan sukuk (EBUS), serta rights issue mencapai 230 pencatatan pada tahun 2024 mendatang.

Sementara untuk rata-rata nilai transaksi harian (RNTH), BEI menargetkan RNTH mencapai Rp12,25 triliun pada tahun 2024, dengan target jumlah investor baru sebanyak 2 juta investor.

Sejauh ini yang tercatat hingga 28 Desember 2023, terdapat 385 pencatatan efek yang terjadi sejak awal tahun atau secara year to date (YTD). Kemudian diikuti dengan realisasi RNTH mencapai Rp10,75 triliun, dengan jumlah investor baru mencapai 1,8 juta per 27 Desember 2023.